Unknown On Jumat, 31 Januari 2014



Sekolah? Apa itu sekolah? Apa pentingnya sekolah? Apa sekolah bisa menjamin hidup seseorang? Ya, itu adalah tempat anak-anak mencari ilmu, mereka tahu dengan bersekolah dapat membuka dunia. Tapi tahukah Anda kalau sebagian dari mereka berfikir sekolah hanyalah tempat singgah semata dan tanpa disadari itu sudah berjalan otomatis tiap harinya. Bagaimana lagi? Daripada hanya tidur di rumah, bukankah akan lebih baik jika tertidur di sekolah? Sedangkan sebagian lagi berfikir sekolah adalah tempat untuk melupakan sejenak masalah mereka di rumah, atau justru tempat untuk menimbulkan masalah baru. Setidaknya itu akan menghiburkan.

School 2013 mendeskribsikan masalah-masalah yang sering terjadi di sekolah. Kita akan merasa kalau bukan hanya perilaku menyontek yang menjadi musuh pendidikan di era baru ini. Tekanan orangtua yang protektif dan lingkungan yang kurang efektif, lupakah Anda dengan masalah-masalah dasar seperti itu?

Perilaku memukul, mencuri, memeras, dan mengkonsumsi barang yang belum waktunya, bukankah berandal kecil seperti itu juga harus segera dihilangkan dari muka bumi? Jadi mereka harus segera keluar dari sekolah? Tidak, menghilangkan tidak berarti mengeluarkannya dari sekolah, tapi dengan melenyapkan perilaku buruk tersebut. Itulah alasan sekolah sangat penting dan bisa menjamin hidup seseorang. Karena siswa-siswa itu sebenarnya butuh bantuan sekolah. Apakah guru yang bertanggung jawab, jika membiarkan bekas muridnya berprilaku liar di luar sana?

Go Nam Soon, Park Heung So, dan Oh Jung Ho, betapa kesepiannya mereka. Secara bergantian mereka masuk daftar siswa yang akan dikeluarkan dari sekolah agar mendapat perhatian seluruh orang di SMA Seung Ri. Awalnya Jung Ho adalah siswa pertama yang paling ditakuti, bahkan Nam Soon, ketua kelas 2-2 sering dipukuli Jung Ho dan dua pengikutnya, Lee Yi Kyung dan Lee Yi Hoon. Tapi peringkat itu bergeser setelah kedatangan Heung So, murid baru dengan status sebagai mantan anggota gank.

Tapi yang paling mengejutkan, ternyata Nam Soon dulu adalah sahabat Heung So waktu SMP, dan mereka sering melakukan tindakan kriminal bersama. Bahkan Nam Soon dan ganknya memukuli Heung So, saat Heung So memutuskan keluar dari gank untuk menggapai cita-citanya sebagai pemain bola. Namun rencana itu gagal karena kejadian itu menyebabkan kaki Heung So lumpuh. Sejak itu Heung So sangat membeci mantan temannya itu. Nam Soon juga sebenarnya sangat menyesali perbuatannya. Begitu merasa bersalahnya dia sampai tak berani meminta maaf. Itulah alasan kenapa Nam Soon berhenti dari kebiasannya dan mencoba hidup baru di tempat lain.

Namun takdir mempertemukan Nam Soon dan Heung So lagi. Menyatukan dua mantan sahabat itu disamping menyelesaikan masalah-masalah siswa lain, benar-benar tugas yang melelahkan bagi wali kelas mereka, Guru Jung dan Guru Kang. Disinilah guru yang tidak tahu cara menyerah lebih dibutuhkan daripada guru yang hanya dapat meningkatkan nilai ujian, karena meningkatkan nilai moral dan mental sangat penting untuk untuk hidup siswa mereka.

Sekolah bukan hanya tempat belajar mencari ilmu dan jadi yang terbaik saja, tapi juga tempat belajar untuk punya banyak sahabat dan peduli pada orang lain serta satu jalan menggapai mimpi. Pada akhirnya Nam Soon dan Heung So sadar kalau mereka sebenarnya saling tidak mau kehilangan dan merindukan satu sama lain. Begitu pula beberapa siswa kelas 2-2 lainnya. Mereka pun naik kelas tiga dengan damai dan saling memaafkan. Mereka sadar kalau sekolah memang sangat mereka butuhkan untuk masa depan mereka. Fighting!

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Followers

Clock

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.